Rabu, 30 November 2011

Terapi Musik Neuro Yang Menetramkan

Musik sudah lama menjadi bagian dari kehidupan manusia yang mampu membuat seseorang terhibur, terlena, atau mengenang kembali. Musik juga bisa menjadi terapi. Terapi musik sudah lama dipakai untuk membantu daya ingat pasien Alzheimer dan mengembangkan kemampuan komunikasi anak-anak autis.

Terapi musik ialah penggunaan bunyi dan musik dalam memunculkan hubungan antara individu dan terapis untuk mendukung dan menguatkan secara fisik, mental, sosial, dan emosi. Penggunaan bunyi dan musik dapat berbagai cara, misalnya bermain musik bersama dengan improvisasi bebas.

Kembali Ke Alam.............. sebuah solusi

Musik yang dipakai sebagai terapi lebih dari sekadar musik yang enak didengar. Musik adalah medium untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Demikian menurut Tedy Register, ahli terapi musik dari University of Kansas, AS.

"Kami tidak mengajar orang untuk sekedar memainkan gitar atau piano, atau bernyanyi untuk menghibur," kata Tedy. Ia menambahkan, ada target yang lebih besar dari terapi musik. Misalnya saja untuk menghilangkan rasa sakit atau membantu pasien menyampaikan keinginannya pada keluarga.

Bagi sebagian orang, kata-kata tak memungkinkan untuk berkomunikasi. Misalnya saja pasien yang sedang sekarat tidak dapat berbicara, atau pasien gangguan mental yang memang memilih tidak berbicara. Terapi musik bisa disesuaikan dengan kebutuhan individu.

Metode terapi musik pertama kali ditemukan di Amerika tahun 1950-an. Pada tahun 1970-an, Mary Priestly mengembangkan analytical music therapy ketika bekerja sebagai terapis musik d sebuah rumah sakit jiwa. Di tahun 2007 sebuah studi membuktikan bahwa terapi musik secara dramatis mampu meningkatkan kondisi fisik dan mental pasien paliatif (yang sedang menghadapi kematiannya).

Dalam studi yang dilakukan para peneliti dari Cleveland Music School Settlement tersebut diketahui terapi musik secara signifikan menurunkan rasa gelisah dan sakit yang dirasakan pasien serta membuat pasien bernapas lebih tenang. Sekitar 80 persen dari 200 responden juga mengaku gairah hidup mereka menjadi lebih baik, demikian juga dengan para keluarganya.

"Musik sepertinya memang sederhana tapi bermanfaat besar untuk anggota keluarga dan pasien dalam menghadapi kematian, trauma, atau rasa takut sebelum dioperasi," kata Tedy.

Musik mampu menghadirkan rasa emosi tertentu, bahkan respon fisik. Untuk pasien dan keluarga, musik dapat membantu mereka untuk berkumpul dan bersama sebagai keluarga, mengingatkan mereka pada saat-saat membahagiakan sehingga pasien lebih tenang menghadapi sakit.

Metode Musik Neuro terapi sangat bermanfaat bagi penderita , selain berfungsi sebagai menurunkan rasa takut juga bias membangun kembali semangat hidup ketika di rundung sakit.
Musik neuro terapi akan lebih bermanfaat lagi jika ditunjang meningkatnya ibadah kita kepada Allah dengan sholat khusuk dan zikir ………….. semoga cepat sembuuh .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar